Thursday, September 10, 2009

Animalize me.


Coba pikirkan sejenak bersama saya, jika diberi kesempatan untuk menjadi bintang selama satu hari, binatang apakah yang akan kamu pilih?Kalau saya, jelas akan memilih anjing. Sejauh ingatan saya cuma anjing yang sepertinya selalu bertahan berada di sekeliling rumah. Ada sih binatang peliharaan lain, seperti kelinci, ayam jago, musang, ikan koi, dan burung, well you can imagine how crowd rumah saya. Tapi satu per satu mereka sepertinya tidak cocok dengan rumah kami yang cukup sederhana, tidak terlalu besar, maka itu hanya anjing yang akhirnya boleh merajalela. Punya anjing satu saja udah cukup bikin hingar bingar di rumah ini. hehe.

Awalnya bisa berada dirumah saya pun, karena dari benci jadi cinta. Dulu ada ceritanya, saat saya kecil suka bersepeda keliling komplek sama anak-anak sebaya, sepertinya salah satu kaki saya digigit anjing tetangga. Padahal, saat itu sekuat tenaga ngebut ga karuan. Sesampainya di rumah, ngecek keadaan kaki yang tanpa luka, tiba-tiba tetangga sebelah rumah yang umurnya jauh lebih tua daripada saya saat itu berkata bahwa gigitan anjing bisa bikin rabies dan gila. Berhubung umur saya tidak bisa mencerna halus perkataan orang dewasa, maka dengan rasa panik mulai memencet nomer telefon kantor ibu, dan berkata "Ibu, aku bakal gilaaaaa" dan seharian saya berada di kamar karena merasa hidupnya terancam.

Anyi, anjing pertama dan hingga kini masih tinggal bersama saya dengan kelakuannya yang super bin ajaib itu tetap anjing yang istimewa diantara anjing-anjing yang lainnya. Si anjing yang takut air, takut geledek, takut taneman ibu yang bergetah, cuma berani sama kucing kecil, kalau kabur larinya ke kuburan cina deket rumah, dan diduga gay. Oke, bagian dari dirinya yang saya banggakan adalah keminusannya sebagai anjing dan dia fotogenik. hehe.

Satu hari saya pernah nangis sejadi-jadinya karena anyi saat ibu baru pertama kalinya kabur dari rumah. Dan, komplek saya mayoritas membenci dia karena dianggap anjing yang paling galak seluruh komplek. Ya bisa saja kan, orang yang tidak suka anjing meracuninya dengan cara apa saja. Kebetulan, anyi anjing yang sangat penasaran dengan segala sesuatu. Pasti dia terima-terima aja dikasih makan. Setelah setengah jam menangis di teras sambil memanggil nama anyi berkali-kali. Tiba-tiba, sosok anjing coklat bermuka haru datang padaku ragu-ragu. Dengan muka dramatis, saya mulai memeluknya dengan erat. Saya selalu bertanya-tanya apakah dia juga merasakan apa yang saya rasakan?

Kebahagiaan, kesedihan, marah, takut, cinta, benci; emosi memainkan peranan penting dalam hidup manusia, tapi ternyata setiap binatang juga mengalami hal yang sama. Dan pendapat ilmuwan menyatakan bahwa emosi juga bermain dalam kehidupan binatang, sama seperti kita inilah yang membuat saya yakin, bahwa binatang pun bisa merasa seperti layaknya manusia, bahkan mereka bisa stressed out, jika tertekan atau terintimidasi.
Can you imagine how they survive out there tanpa dokter, obat-obatan lengkap atau pin hiburan yang bisa mereka pakai layaknya manusia yang merasa kesakitan, but they somehow manage to survive.

Buktinya para ilmuwan juga mengemukakakn bagaimana anjing mengatasi rasa kesepian dan kegelisahannya, mungkin ketika ditinggalkan majukannya, mereka biasanya mengunyah benda-benda yang kadang tidak penting, asal mereka mengunyah, itu sudah menenangkan karena ada peningkatan dopamine dalam otaknya. Hal yang ternayta lebih sederhana dapat memuaskan binatang, sesuatu hal yang kadang tidak bisa diterima oleh manusia.

Tanpa kita sadari juga ternyata tikus memiliki banyak kesamaan dengan manusia, seperti rasa takut yang diproduksi dengan mekanisme yang sama dalam otak. Otak tikus bekerja dengan mekanisme yang sama yang membuat mereka bergerak cepat ketika melihat bahaya, lucunya seringkali manusia lebih takut melihat tikus, padahal, mereka juga lebih takut lagi melihat manusia dan mereka punya reaksi yang kadang lebih cepat dari manusia.

Ada banyak hal yang sebenarnya manusia dapat pelajari dari seekor binatang, tanpa memandang rendah, jijik, atau pun sama sekali tidak menghiraukan, toh akhirnya kita semua diciptakan dengan tujuan yang baik. Contohnya seekor gajah betina, ketika dia melahirkan anak, dalam otaknya tercipta hormon yang menghasilkan parenting behavior, seperti menyusui, melindungi, dan memelihara bayinya. Mereka punya rasa cinta yang meluap-luap untuk bayi-bayinya. Sama sajakan dengan mekanisme wanita, tidak ada ibu yang tega membunuh anaknya. Kadang manusia seperti kehilangan diri sendiri, we loose the strength to love, ketika kita stressed out kita tidak menghiraukan orang lain demi kepentingan diri, lalu kita berkata we become more animal than humans, padahal binatang bisa menjadi lebih manusiawi dariapda manusia itu sendiri. Menurut saya, manusialah binatang yang paling buas yang ada di bumi ini. Mereka 'memakan' segalanya dan terkadang lupa untuk melestarikannya. Dan, justru pikiran manusia yang lebih berkembang lah yang menjadikan kita manusia yang sulit menikmati hidup dengan mengikuti kata hati saja. Rasanya saya ingin hidup lebih sederhana layaknya seekor anjing yang langsung bahagia ketika mengunyah tulang atau bermain dengan ekor dan melihat majikannya pulang, so please animalize me and save me from this human world.

No comments:

Post a Comment